Jumat, 09 Desember 2011

TEKNIK CNC

CNZ TU 2A

 Perkembangan teknologi komputer saat ini telah mengalami kemajuan yang amat pesat. Dalam hal ini

komputer telah diaplikasikan ke dalam alat-alat mesin perkakas di antaranya Mesin Bubut, Mesin Frais,

Mesin Skrap, Mesin Bor, dll. Hasil perpaduan teknologi komputer dan teknologi mekanik inilah yang

selanjutnya dinamakan CNC (Computer Numerically Controlled). Sistem pengoperasian CNC

menggunakan program yang dikontrol langsung oleh komputer. Secara umum konstruksi mesin perkakas

CNC dan sistem kerjanya adalah sinkronisasi antara komputer dan mekaniknya. Jika dibandingkan dengan

mesin perkakas konvensional yang setaraf dan sejenis, mesin perkakas CNC lebih unggul baik dari segi

ketelitian (accurate), ketepatan (precision), fleksibilitas, dan kapasitas produksi. Sehingga di era modern

seperti saat ini banyak industri-industri mulai meninggalkan mesin-mesin perkakas konvensional dan beralih

menggunakan mesin-mesin perkakas CNC.
Gambar 1.


Mesin CNC tingkat dasar yang ada pada saat ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Mesin CNC Two Axis
 atau yang lebih dikenal dengan Mesin Bubut (Lathe Machine) dan Mesin CNC Three Axis atau yang lebih

dikenal dengan Mesin Frais (Milling Machine).

SISTEM PERSUMBUAN CNC TU-2A
Sistem persumbuan pada mesin CNC diatur berdasarkan standar ISO 841 dan DIN 66217.
Untuk mesin bubut, karena sumbu poros utamanya mendatar, maka sumbu Z adalah sumbu memanjang dari alas mesin bubut, sedang sumbu X adalah arah yang melintang (lihat gambar).
fig-3
SISTEM PERSUMBUAN CNC TU-3A
fig-1
Apabila tiga jari tangan kanan di atur sedemikian rupa letaknya seolah saling tegak lurus (lihat gambar) maka jari tengah menunjukkan sumbu Z, telunjuk sumbu Y, dan ibu jari sumbu X.

fig-2
fig-2_1
Sumbu Z adalah sumbu referensi dan selalu diorientasikan sebagai sumbu poros utama. Untuk mesin frais vertikal, posisi sumbu Z adalah tegak, sumbu Y arah melintang dari meja, dan sumbu X adalah arah memanjang meja.
METODE PEMROGRAMAN
Pemrograman Metode Absolut
Semua pemrograman dimulai dari titik awal yang sama. Seperti pada contoh pemberian ukuran pada gambar berikut, pemberian ukuran jarak lubang pada sumbu tegak dan sumbu mendatar diukur dari satu titik awal (referensi) yang sama.
fig-4
Contoh Pemrograman Sederhana.
fig-5
fig-6
Pemrograman Metode Inkremental
Akhir pemrograman merupakan titik awal dari pemrograman berikutnya. Seperti pada contoh pemberian ukuran pada gambar berikut, pemberian ukuran jarak lubang pada sumbu tegak dan sumbu mendatar diukur secara paralel, setiap titik akhir pengukuran menjadi titik awal untuk pengukuran berikutnya.
fig-7
Contoh Pemrograman Sederhana.
fig-8
fig-9
KODE PEMROGRAMAN MESIN BUBUT CNC
1. G00, Gerak Pemosisian
Gerak pemosisian adalah gerak cepat (untuk gerakan pahat tanpa menyentuh benda kerja). Format pemrograman G00 adalah : N …. / G00 / X ….. / Z ……
fig-10
Untuk memasang dan melepas benda kerja, pahat diberi jarak 5 mm dari ujung benda kerja (lihat gambar). Pergerakan pahat menuju titik A dengan gerakan cepat dan menggunakan pemrograman G00.
fig-11
fig-12
2. G01, Gerak Interpolasi Linier Dengan Penyayatan
Digunakan untuk gerak penyayatan lurus sejajar garis sumbu, atau penyayatan membentuk sudut tertentu (gerak interpolasi). Format pemrograman G01 adalah : N … / G01 / X± … / Z± … / F …
Contoh :
fig-13
Proses pembubutan Æ16,4 dan Æ12,4 menjadi Æ16 dan Æ12 (ditunjukkan oleh garis tebal). Pemrogramannya adalah :

fig-14
fig-15
3. G02 dan G03, Interpolasi Melingkar
G02: Interpolasi melingkar searah jarum jam dan G03: Interpolasi melingkar berlawanan arah jarum jam.
fig-17
G 02.
fig-18
G 03.
4. G78, Siklus Penyayatan Ulir
Digunakan untuk pembubutan ulir arah memanjang sejajar dengan sumbu mesin. Format pemrograman G78 adalah : N … / G78 / X ± … / Z± … / K … / H …
fig-19
Langkah 1 : Gerakan cepat menuju titik yang sudah ditentukan program.
Langkah 2 : Gerak sesuai kisar ulir terprogram.
Langkah 3 : Gerak asutan.
Langkah 4 : Gerakan cepat kembali ke titik awal.
fig-20
Kemungkinan proses penguliran A.
fig-21
Kemungkinan proses penguliran B.
fig-22
fig-23
5. G84, Siklus Pembubutan Memanjang
fig-24
fig-25
fig-26
fig-27
Contoh pemrograman.
fig-28
fig-29
6. G92, Pencatatan dan Penetapan Titik Nol
G92 adalah perintah pencatatan dan penetapan titik nol mesin pada pemrograman harga absolut. Format Pemrograman : N … / G92 / X ± … / Z± …
fig-30
fig-31
Ujung mata potong pahat berada pada posisi diameter = 30 mm dan = 20 mm dari ujung benda kerja. Titik nol mesin berada tepat pada perpotongan garis sumbu dan bidang ujung benda kerja.
7. Fungsi M




M00 Pembacaan dan eksekusi program berhenti sementara, Penggunaan:
- mematikan putaran poros utama
- memperbaiki kesalahan program
- untuk melanjutkan program tekan tombol “START”
M03 Poros utama berputar searah jarum jam
M05 Poros utama berhenti berputar
M06 Ganti pahat dan penghitungan kompensasi pahat
M17 Kembali ke program utama
M30 Akhir program
M99 Parameter pusat lingkaran untuk busur lingkaran 900

Tidak ada komentar:

Posting Komentar